Waham atau Delusi dapat menjagkit siapa saja, Yuk kenali gejalanya
Oleh Admin Soerojo Hospital
Diposting di Artikel Februari 16, 2016
Waham
adalah suatu keyakinan seseorang yang tidak sesuai dengan kenyataan, yang tetap
dipertahankan dan tidak dapat dirubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan
ini berasal dari pemikiran yang tidak terkontrol.
Dalam ilmu
kedokteran jiwa, dikatakan bahwa waham sering dijumpai pada penderita gangguan
mental yang merupakan salah satu dari gejala gangguan isi pikir. Waham
merupakan keyakinan palsu yang timbul tanpa stimulus luar yang cukup dan
mempunyai ciri-ciri :
- Tidak realistik
- Tidak logis
- Menetap
- Egosentris
- Diyakini kebenarannya oleh
penderita
- Tidak dapat dikoreksi
- Dihayat oleh penderita sebagai hal
yang nyata
- Keadaan atau hal yang diyakini
itu bukan merupakan bagian sosio kultural setempat.
Manifestasi
klinik waham yaitu berupa : penderita mengungkapkan sesuatu yang diyakininya
(tentang agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara
berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan, penderita tampak tidak mempunyai
orang lain, curiga, bermusuhan, merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut,
kadang panik, sangat waspada, tidak tepat menilai lingkungan / realitas,
ekspresi wajah tegang, mudah tersinggung.
Faktor
yang mempengaruhi terjadinya waham :
- Gagal melalui tahapan
perkembangan dengan sehat
- Disingkirkan oleh orang lain
dan merasa kesepian
- Hubungan yang tidak harmonis
dengan orang lain
- Perpisahan dengan orang yang
dicintai
- Kegagalan yang sering dialami
- Keturunan, paling sering pada
kembar satu telur
- Sering menggunakan penyelesaian
masalah yang tidak sehat
Proses terjadinya
masalah :
1.
Penyebab
Penyebab secara umum dari waham adalah ganguan konsep diri : harga diri rendah.
Harga diri rendah dimanifestasikan dengan perasaan yang negatif terhadap diri
sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai
keinginan.
2. Akibat
Akibat dari waham, penderita dapat mengalami kerusakan komunikasi verbal yang
ditandai dengan pikiran tidak realistic, flight of ideas, kehilangan
asosiasi, pengulangan kata-kata yang didengar dan kontak mata yang kurang. Akibat
yang lain yang ditimbulkannya adalah beresiko mencederai diri, orang lain dan
lingkungan.
Tanda dan
Gejala terjadinya waham :
- Menarik diri
- Tidak peduli lingkungan
- Bicara dan tertawa sendiri
- Ketakutan
- Marah tanpa sebab
- Bermusuhan dan curiga
- Komunikasi kacau
- Perawatan diri terganggu
Waham ada
berbagai macam, yaitu :
- Waham
kendali pikir (thought of being controlled) : Penderita percaya
bahwa pikirannya, perasaan atau tingkah lakunya dikendalikan oleh kekuatan dari luar.
- Waham kebesaran (delusion of
grandiosty) : Penderita mempunyai kepercayaan bahwa dirinya
merupakan orang penting dan berpengaruh, mungkin mempunyai kelebihan
kekuatan yang terpendam, atau benar-benar merupakan figur orang kuat
sepanjang sejarah (misal : Jendral Sudirman, Napoleon, Hitler, dll).
- Waham Tersangkut
: Penderita percaya bahwa setiap kejadian di sekelilingnya mempunyai
hubungan pribadi seperti perintah atau pesan khusus. Penderita percaya
bahwa orang asing di sekitarnya memperhatikan dirinya, penyiar televisi
dan radio mengirimkan pesan dengan bahasa sandi.
- Waham
bizarre, merupakan waham yang aneh : Termasuk dalam waham bizarre, antara
lain : Waham sisip pikir/thought of insertion (percaya bahwa seseorang
telah menyisipkan pikirannya ke kepala penderita); waham siar pikir / thought
of broadcasting (percaya bahwa pikiran penderita dapat diketahui orang
lain, orang lain seakan-akan dapat membaca pikiran penderita); waham sedot
pikir / thought of withdrawal (percaya bahwa seseorang telah mengambil
keluar pikirannya);waham
kendali pikir; waham hipokondri.
- Waham Hipokondri
: Penderita percaya bahwa di dalam dirinya ada benda yang harus
dikeluarkan sebab dapat membahayakan dirinya.
- Waham Cemburu : Cemburu
disini adalah cemburu yang bersifat patologis.
- Waham Curiga : Curiga
patologis sehingga curiganya sangat berlebihan.
- Waham Diancam
: Kepercayaan atau keyakinan bahwa dirinya selalu diikuti, diancam,
diganggu atau ada sekelompok orang yang memenuhinya.
- Waham Kejar : Percaya
bahwa dirinya selalu dikejar-kejar orang.
- Waham Bersalah : Percaya
bahwa dirinya adalah orang yang bersalah.
- Waham Berdosa : Percaya
bahwa dirinya berdosa sehingga selalu murung.
- Waham Tak Berguna
: Percaya bahwa dirinya tak berguna lagi sehingga sering berpikir
lebih baik mati (bunuh diri).
- Waham Miskin : Percaya
bahwa dirinya adalah orang yang miskin
Peran
Serta Keluarga :
- Membina hubungan saling percaya
keluarga dengan pasien.
- Kontak sering tapi singkat.
- Tingkatkan hubungan pasien
dengan lingkungan secara bertahap.
- Bimbing pasien untuk melakukan
kegiatan sesuai kemampuannya.
- Hindarkan berdebat tentang
waham.
- Jika ketakutan katakana “Anda
aman disini, saya akan bantu anda mempelajari sesuatu yang membuat anda
takut”.
- Berikan obat yang sesuai
aturan.
- Jangan lupa kontrol.
(diambil dari berbagai sumber)