Soerojo Hospital Soerojo Hospital Soerojo Hospital

Apa itu Terapi Pengganti Ginjal (Hemodialisis) ?

Oleh Admin Soerojo Hospital
Diposting di Artikel Maret 10, 2022


Tanggal 10 Maret 2022 ditetapkan sebagai hari ginjal sedunia. Dengan mengangkat tema “Kidney Health for All: Bright the knowledge gap to Better Kidney Care” hal ini menjembatani kesenjangan pengetahuan kesehatan ginjal menjadi lebih baik. Menurut data dari Institute for Health Metrics and evaluation (IHME) secara global gagal ginjal kronis mengakibatkan sekitar 1.23 juta kematian pada tahun 2017 dan dengan rambahan 1.36 juta kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler akibat gangguan fungsi ginjal (Bikbov et al., 2020). Hasil systematic review dan meta-analysis didapatkan hasil prevalensi global PGK sebesar 13,4%. Penyakit gagal ginjal kronis sendiri merupakan penyebab kematian peringkat ke-27 di dunia tahun 1990 dan meningkat menjadi urutan ke-18 pada tahun 2010 dan penyakit ginjal kronis merupakan penyebab kematian ke 12 secara global pada tahun 2017(Purcel, caroline., Smith, Mari., Vos, Theo., 2020). Di Indonesia sendiri Gagal ginjal kronis merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat global pada tahun 2017 dengan prevalensi dan insiden gagal ginjal yang meningkat, prognosis yang buruk dan biaya yang tinggi (Kemenkes RI, 2018)

Apa itu Gagal Ginjal Kronis ? Gagal ginjal kronik merupakan suatu keadaan dimana ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya untuk menghilangkan produk limbah nitrogen, pengaturan keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa, memproduksi elektrolit, vitamin D, renin, prostaglandin, juga tidak dapat mengatur tekanan darah serta terjadi penurunan glomerular filtrasion rate (GFR) < 15 mL/menit/1.73 m² sehingga membutuhkan terapi pengganti ginjal (Lewis, 2017). Pada kondisi gagal ginjal kronik stadium akhir tubuh memerlukan terapi pengganti ginjal seperti transplantasi ginjal, peritoneal dialysis dan hemodialysis (LeMone, 2017). Gagal ginjal Kronis terjadi karena nefropati diabetic, nefrosklerosis hipertensi, glomerulonefritis kronik, pielonefritis kronik, penyakit ginjal polikistik, eritematosa lupus sistemik (LeMone, 2017)

Apa yang harus dilakukan jika seseorang mengalami gagal ginjal Kornis?? salah satu fokus penatalaksanaan pada tahap awal gagal ginjal kronis adalah mempertahankan nutrisi yang cukup dan mencegah kekurangan gizi kalori protein. Ketika fungsi ginjal menurun, eliminasi air, zat terlarut, dan sisa metabolic rusak, Akumulasi dari zat sisa ini di dalam tubuh menyebabkan uremia. Melakukan modifikasi diet dapat memperlambat kerusakan nefron, menurunkan gejala uremia, dan membantu mencegah komplikasi. Selain itu pada kondisi gagal ginjal kronik stadium akhir tubuh memerlukan terapi pengganti ginjal seperti transplantasi ginjal, peritoneal dialysis dan hemodialysis (LeMone, 2017).

Mengenali Hemodialisis, apa itu Hemodialisis?? Bagi beberapa orang mungkin masih asing dengan kata Hemodialisis. Hemodialisis atau yang lebih dikenal orang awam  sebagai cuci darah adalah proses dengan mengalirkan darah ke dalam suatu tabung ginjal buatan (dialiser) yang terdiri dari dua kompartemen yang terpisah. Selain itu secara ilmiah Hemodialisis merupakan suatu proses dimana solut dan air mengalami difusi secara pasif melalui suatu memberan berpori dari satu komparteman cair ke kompartemen lainnya, molekul solut berdifusi lewat memberan semipermiabel dengan cara mengalir dari bagian cairan yang konsentrasi pekat ke konsentrasi lebih rendah (Suharyanto, 2013).

Tujuan utama hemodialisis adalah untuk membuang sisa hasil metabolisme dari tubuh, mengembalikan keseimbangan asam basa dan cairan elektrolit tubuh, dan menghilangkan sebagian manifestasi yang tidak diinginkan dari gagal ginjal yang ireversibel (Black, 2014). Tujuan lainnya untuk memberikan perawatan dan meningkatkan kualitas hidup serta mempertahankan kesejahteraan pasien hingga fungsi ginjal pulih kembali (Suharyanto, 2013). Tujuan jangka panjang lainnya untuk mengoptimalkan status fungsional pasien, mengontrol tekanan darah, mencegah uremia dan memperbaiki kelangsuangan hidup (Kirk, 2017).


Untuk menjalani proses hemodialisis tubuh akan terhubung ke tabung ginjal buatan (dializer) melalui akses yang telah di pasang, darah akan dipompa secara perlahan dari tubuh ke dalam dializer melalui selang darah yang disebut dengan bloodline, darah yang telah masuk ke dializer akan mengalami penyaringan dengan proses difusi, osmosis dan ultrafiltrasi dimana produk limbah metabolisme tubuh dan cairan ekstra akan dikeluarkan. Darah yang melewati dializer akan terjadi proses penyaringan dan darah kembali lagi ke tubuh melalui akses yang telah terpasang di tubuh. Sirkuit darah pada sistem dialisis dilengkapi dengan larutan NaCl 0,9% 500 mL untuk pembilasan saat hemodialisis selesai atau terjadi hipotensi  intradialisis. Heparin secara terus menerus dimasukkan ke sirkulasi darah melalui selang dengan menggunakan heparin pump, dosis awal heparin 20-25 unit / kgBB dan dosis perawatan 800-1500 unit / jam, tergantung masa pembekuan darah. Dalam proses hemodialisis terdapat tiga jenin akses hemodialisis yaitu : av shunt atau cimino, av graft, dan catheter vena atau double lumen (Poinier, 2015).

 

Penulis : Rendy Adiat Dwi Prakoso, Amk

Referensi :

PERNEFRI. (2018). 11th Report Of Indonesian Renal Registry 2018. Irr, 1–46. https://www.indonesianrenalregistry.org/data/IRR 2018.pdf

LeMone, P. (2017). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah (edisi 5). Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Bikbov, B., Purcell, C. A., Levey, A. S., Smith, M., Abdoli, A., Abebe, M., Adebayo, O. M., Afarideh, M., Agarwal, S. K., Agudelo-Botero, M., Ahmadian, E., Al-Aly, Z., Alipour, V., Almasi-Hashiani, A., Al-Raddadi, R. M., Alvis-Guzman, N., Amini, S., Andrei, T., Andrei, C. L., Murray, C. J. L. (2020). Global, regional, and national burden of chronic kidney disease, 1990–2017: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2017. The Lancet, 395(10225), 709–733. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(20)30045-3

Kemenkes RI. (2018). Air Bagi Kesehatan : Upaya Peningkatan Promotif Preventif Bagi Kesehatan Ginjal Di Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar Kementrian Kesehatan RI, Hari Ginjal Sedunia, 34. https://www.persi.or.id/images/2018/data/materi_menkes.pdf

Black, J. M. (2014). Keperawatan Medikal Bedah. Singapore: Elsevier.

Suharyanto Toto, A.M. (2013). Asuhan Keperawatan Pada klien Dengan gangguan Sistem perkemihan. Jakarta timur, DKI Jakarta:cv. Trans Info media

Krik Adam, T.J., (2017). Haemodialysis. retrieved form https://www.renalmed.co.uk/database/haemodialysis

Poiner,A. C., (2015). Haemodialysis. retrieved form  https://www.webmd.com/a-toz-guides/hemodialysis-20667

Bagikan Postingan ini