Terapi ear candle merupakan alternatif terapi yang masih sering
dijumpai di masyakarat dan dipercaya dapat membantu mengangkat earwax/kotoran
telinga dari liang telinga. Panas yang dihasilkan oleh lilin dipercaya dapat
menarik earwax di dalam liang telinga. Pengguna ear candle mengklaim terapi ini
juga mampu mengatasi berbagai keluhan telinga, hingga dipercaya dapat
menyembuhkan kanker di telinga.
Terapi ear candle diartikan sebagai tindakan yang menggunakan
lilin berbentuk tabung yang sudah direndam di dalam paraffiffiffin, beeswax
atau campuran keduanya. Lilin ini biasanya memiliki panjang sekitar 10 inch (±
25 cm), berbentuk hollow.
Cara penggunaan ear candle, biasanya klien/pasien akan diminta
untuk tidur menyamping. Kemudian lilin berbentuk tabung tersebut akan
dimasukkan ke dalam liang telinga. Untuk menghindari adanya tetesan lilin ke
rambut, wajah, leher, atau daun telinga, maka area sekitar telinga akan ditutup
kertas, plastik atau foil berbentuk kotak atau bulat, yang area tengahnya sudah
dilubangi untuk memasukkan lilin. Kemudian lilin tersebut akan dinyalakan
selama sepuluh hingga dua puluh menit.
Para pengguna ear candle ini mengklaim bahwa lilin tidak akan
masuk ke dalam liang telinga selama proses pembakaran lilin. Setelah selesai,
Anda akan diperlihatkan hasil dari pembakaran berupa warna kehitaman layaknya
earwax yang tertarik keluar. Nama lain terapi ear candle ini antara lain adalah
ear coning, thermo-/ thermal-auricular therapy, coning therapy.
Tidak ada manfaat ear candling yang dapat dibuktikan secara
ilmiah. Akan tetapi, penyedia dan pengguna ear candle masih mengklaim banyak
manfaat yang dapat diper[1]oleh
dari ear candling. Beberapa penyedia bahkan mengklaim ear candle dapat menyembuhkan
beberapa kanker.
1. Menghilangkan kotoran telinga dan bakteri dari liang telinga
2. Menyembuhkan penyakit sinus
3. Meningkatkan kemampuan dengar
4. Mengurangi rasa nyeri di tenggorokan
5. Menyembuhkan flflu
6. Mengurangi rasa nyeri di kepala dan migraine
7. Meningkatan kesadaran mental
8. Memurnikan darah
9. Melancarkan sirkulasi kelenjar limfe
10. Meningkatkan fungsi penglihatan
11. Mengurangi nyeri akibat gerakan rahang
12. Mengurangi stres
13. Menyembuhkan vertigo
Pengguna ear candle mengklaim bahwa lilin yang menyala dapat
membakar udara dan menghasilkan cukup tekanan negatif yang berfungsi sebagai
suction. Suction ini akan menarik kotoran telinga keluar dari liang telinga.
Klaim ini tidak masuk akal, dan tidak ada penelitian atau bukti yang mendukung
klaim ear candle mempunyai manfaat-manfaat yang telah disebutkan di atas.
Food and Drug Administration (FDA) Amerika memperingatkan
bahwa ear candle tidaklah aman. Sebab di samping tak adanya manfaat yang
terbukti, terapi tersebut juga dapat menyebabkan penumpukan kotoran telinga
yang lebih buruk atau bahkan cedera fifisik yang serius.
Dalam sebuah studi tahun 2016, seorang anak laki-laki beru]sia
16 tahun melakukan terapi ear candle untuk alerginya. Namun, ia mulai mengalami
rasa sakit di telinganya dan kemampuan mendengarnyapun berkurang. Dokter pun
mengeluarkan puing-puing sisa pembakaran lilin dari gendang telinganya.
Menurut ahli, terdapat berbagai risiko bahaya potensial yang dapat
ditimbulkan akibat ear candle, yaitu:
1.
Terbakarnya saluran telinga, telinga tengah,
gendang telinga, leher atau wajah
2.
Menghalangi dan menyakiti gendang telinga
3.
Cedera telinga
4.
Mengalami gangguan pendengaran
5.
Mengembangkan otitis eksterna (infeksi telinga
luar)
6.
Menyebabkan kerusakan pada telinga tengah
7.
Pendarahan telinga
Pilihan yang paling tepat dan aman untuk membersihkan telinga
tentu saja dengan pergi ke dokter. Dokter akan membersihkan telinga menggunakan
sendok serumen, perangkat hisap, forseps, dan irigasi sehingga telinga Anda terbebas
dari kotoran yang menumpuk.
Namun, Anda juga dapat melakukan perawatan di rumah dengan cara
yang lebih aman daripada ear candle, dengan menggunakan metode sebagai berikut:
1.
OBAT TETES TELINGA
Obat tetes telinga dapat melembutkan dan mengeluarkan kotoran dari
telinga. Obat ini umumnya mengandung hidrogen peroksida, saline, asam asetat,
natrium bikarbonat, dan gliserin. Anda hanya cukup meneteskannya pada telinga
sesuai dengan petunjuk penggunaan, baik mengenai berapa tetes dan berapa lama harus
menunggu.
2.
MINYAK TERTENTU
Anda juga dapat menggunakan minyak tertentu, seperti baby oil,
minyak zaitun, dan minyak mineral untuk melunakkan kotoran telinga.
3.
HIDROGEN PEROKSIDA
Anda juga dapat menggunakan hidrogen peroksida 3% sebagai tetes
telinga. Hidrogen peroksida dipercaya dapat memecah kotoran telinga. Anda dapat
mengisi pipet dengan bahan tersebut dan meneteskannya pada telinga.
Penulis : dr. Bustanul Ardianto, Sp.THT.KL
Ketentuan Umum Pendaftaran Online