Soerojo Hospital Soerojo Hospital Soerojo Hospital

Screen, Test and Act Today (STAT) Kunci Pencegahan Diabetes

Oleh Admin Soerojo Hospital
Diposting di Artikel November 14, 2016


A. Apa Itu Diabetes ??
Diabetes (diabetes mellitus) atau sering dikenal dengan kencing manis adalah suatu penyakit dimana tubuh tidak bisa mengendalikan tingkat gula (glukosa) dalam darah, akibat rusaknya sistem tubuh yang bertugas memecahkan makanan (hormon insulin dalam pankreas).

Pada tubuh yang sehat, pankreas melepas hormon insulin yang bertugas mengangkut gula melalui darah ke otot-otot dan jaringan lain untuk memasok energi. Penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau tubuh yang tak mampu menggunakan insuin secara efektif, sehingga terjadilah kelebihan gula di dalam darah. Kelebihan gula yang kronis di dalam darah (hiperglikemia) ini menjadi racun bagi tubuh.

B. Kadar Gula Darah

  1. Seseorang dikatakan menderita diabetes jika :
    a. Pada pemeriksaan darah dari pembuluh darah halus (kapiler) memiliki kadar gula darah   >120 mg/dL (keadaan puasa) dan kadar gula darah >200 mg/dL (pada kondisi 2 jam setelah makan).
    b. Pada pemeriksaan darah dari pembuluh darah balik (vena) memiliki kadar gula darah >140 mg/dL (keadaan puasa) dan kadar gula darah >200 mg/dL (pada kondisi 2 jam setelah makan).
  2. Pada tubuh yang sehat :
    a. Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dL darah.
    b. Kadar gula darah biasanya kurang dari 120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun karbohidrat lainnya.
    3. Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi dimana akan meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam.
    4. Kadar gula darah yang normal cenderung meningkat secara ringan tetapi progresif (bertahap) setelah usia 50 tahun, terutama pada orang-orang yang tidak aktif bergerak.

C. Tipe Diabetes



  • • Diabetes tipe 1
    Keadaan dimana tubuh sama sekali tidak dapat memproduksi hormon insulin,  sehingga penderita harus menggunakan suntikan insulin dalam mengatur gula darahnya.
    Sebagian besar penderitanya adalah anak-anak & remaja.
  • Diabetes tipe 2
    Terjadi karena tubuh tidak memproduksi hormon insulin yang mencukupi atau karena insulin tidak dapat digunakan dengan baik (resistensi insulin).
    Tipe ini merupakan yang terbanyak diderita, sering terjadi pada mereka yang berusia lebih dari 40 tahun, gemuk dan mempunyai riwayat diabetes dalam keluarga.
  • Diabetes gestasional
    Yaitu diabetes yang terjadi pada ibu hamil yang disebabkan oleh gangguan toleransi glukosa pada pasien tersebut. Jenis diabetes yang dikenal sebagai diabetes kehamilan ini umumnya berkembang pada trimester kedua dan akan hilang setelah bayi lahir. Tetapi risiko terkena diabetes tipe 2 yang lebih tinggi (sekitar tiga kali) dimiliki wanita yang pernah mengalami diabetes kehamilan.
    Diabetes ini dapat mempertinggi risiko komplikasi kesehatan pada janin, karena itu sangat penting bagi penderita diabetes yang sedang hamil untuk menjaga keseimbangan kadar gula darahnya

D. Penyebab Diabetes

  1. Faktor keturunan (riwayat keluarga dengan diabetes)
  2. Kelebihan berat badan (over weight)
  3. Stress
  4. Infeksi pankreas
  5. Obat-obatan
  6. Hormon
  7. Gaya hidup / pola makan

E. Tanda-Tanda Diabetes

  1. Sering merasa haus dan banyak minum
  2. Mudah lapar dan banyak makan
  3. Sering buang air kecil, terutama di malam hari
  4. Berat badan menurun
  5. Pandangan mata kabur
  6. Infeksi, luka, dan memar yang tidak kunjung sembuh
  7. Mudah terjadi infeksi pada kulit (gatal-gatal), saluran kencing dan gusi
  8. Nyeri atau baal pada tangan atau kaki
  9. Badan terasa lemah
  10. Mudah mengantuk
    Gejala-gejala di atas sering dijumpai, tapi pada beberapa orang sering tidak dijumpai gejala sama sekali. Untuk memastikannya, diperlukan pemeriksaaan darah di laboratorium.

F. Komplikasi Yang Diakibatkan Oleh Diabetes

Penyakit diabetes bisa diikuti dengan berbagai komplikasi. Dalam jangka pendek, diabetes dapat menyebabkan :

1. Hiperglikemia (Hyperglycemia)
Hiperglikemia atau gula darah tinggi dalam waktu yang panjang dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan organ tubuh. Komplikasi ini dapat terjadi jika pasien tidak mengambil tindakan-tindakan untuk mengurangi level glukosa dalam darah seperti injeksi insulin, atau karena disebabkan pola makan dan hidup yang tidak berorientasi pada penanganan penyakit diabetes.
2. Hipoglikemia (Hypoglycemia)
Dalam beberapa kasus, penderita diabetes melakukan penanganan yang salah dan berlebihan sehingga level glukosa dalam darah menjadi terlalu rendah. Melewatkan jam makan dan olahraga serta mengkonsumsi obat diabetes (memperkecil kadar glukosa) atau melakukan injeksi insulin bisa menyebabkan hipoglikemia.
3. Ketoacidosis
Ketoacidosis adalah komplikasi penyakit diabetes yang terjadi saat tubuh tidak mampu menggunakan glukosa/gula darah sebagai energi karena kekurangan insulin. Saat sel-sel tubuh kekurangan energi, mereka akan menggunakan cadangan lemak sebagai energi. Saat jaringan lemak terganggu, terbentuklah zat keton (racun) dalam tubuh. Kondisi ini bisa mengakibatkan kesulitan bernapas, sakit perut parah, dan juga dehidrasi.

Diabetes dalam jangka panjang dapat menyebabkan :


1. Kerusakan mata
Diabetes dapat merusak pembuluh darah di mata yang bisa menyebabkan berbagai penyakit mata seperti katarak (pengeruhan lensa mata), glaukoma (peningkatan tekanan cairan di dalam mata yang menyebabkan kerusakan saraf optik dan kehilangan penglihatan), kerusakan pembuluh darah diretina (retinopati), hingga kebutaan.
2. Gangren (luka membusuk)
Penderita diabetes sangat rentan terhadap luka. Rusaknya jaringan saraf dan pembuluh darah akan membatasi aliran darah. Luka gores kecil di tubuh dengan mudah berubah menjadi luka infeksi yang sangat parah. Tanpa perhatian yang serius, luka tersebut akan semakin menyebar dan merusak. Pada kondisi terparah, bagian tersebut harus diamputasi agar infeksi tidak terus menyebar.
3. Kardiovaskuler (penyakit jantung dan pembuluh darah)
Seseorang dengan diabetes beresiko tinggi terkena masalah jantung. Peneliti mengatakan bahwa resiko serangan jantung pada penderita diabetes sama dengan orang yang pernah terkena serangan jantung sebelumnya. Beberapa masalah pada jantung dan penyempitan pembuluh darah yang berhubungan dengan diabetes antara lain stroke (otak), kerusakan pembuluh arteri, tekanan darah tinggi (hipertensi) dan kolesterol tinggi.
4. Neuropathy (penyakit syaraf)
Gula yang berlebih pada tubuh dapat merusak saraf dan jaringan pembuluh dikaki dan tangan, menyebabkan kesemutan, mati rasa, sakit atau sensasi seperti terbakar. Pada kondisi mati rasa yang parah, penderita diabetes bahkan tidak dapat merasakan rasa sakit jika tergores, hingga akhirnya sadar saat luka tersebut melebar dan terinfeksi.
5. Nefropathy (penyakit ginjal)
Diabetes juga membuat ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring kelebihan kadar glukosa darah yang tidak terserap. Pada akhirnya, ginjal dapat mengalami kerusakan secara bertahap, mulai dari hyperfiltrasi (pembengkakan ginjal karena bekerja terlalu keras), mikroalbuminuria (kerusakan membran penyaring sehingga sebagian protein masuk ke dalam darah dan urin), sampai akhirnya menjadi gagal ginjal. Risiko gangguan ginjal meningkat bila penderita diabetes juga memiliki tekanan darah tinggi.
6. Rentan terkena infeksi
Penderita diabetes cenderung mengalami infeksi lebih sering dan lebih parah daripada orang umum, termasuk infeksi yang sulit disembuhkan pada kulit, gusi, saluran pernafasan, kemaluan dan kandung kemih. Hal ini disebabkan karena gula merupakan media yang sangat baik untuk mempercepat tumbuh kembang kuman,  serta gula darah yang tinggi mengganggu pergerakan sel-sel fagosit yang membunuh kuman.

G. Pencegahan Dan Pengendalian Diabetes


Pencegahan dapat dilakukan dengan metode STAT (Screen, Test and Act Today), yaitu :

  1. Lakukan cek gula darah, tekanan darah, dan kolesterol secara rutin
  2. Selalu menjaga kesehatan tubuh dengan pola hidup sehat (makan makanan sehat, olahraga teratur, istirahat cukup, pikiran sehat)
  3. Banyak minum air putih
  4. Berhenti merokok
  5. Kurangi konsumsi makanan instant
  6.  Perbanyak konsumsi sayur dan buah

Sedangkan untuk pengendalian dapat dilakukan dengan :

  1. Terapi Diet dan Gizi, makan makanan dengan gizi seimbang (karbohidrat 60 - 70 %, protein 10 - 15%, dan lemak 20 - 25%)
  2. Terapi obat Insulin dan obat antidiabetik oral (seperti: glibenclamid, metformin)
( Disarikan dari berbagai sumber )

14 November = Hari Diabetes Sedunia

Bagikan Postingan ini