Soerojo Hospital Soerojo Hospital Soerojo Hospital

RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang TERAKREDITASI PARIPURNA

Oleh Admin Soerojo Hospital
Diposting di Berita Februari 16, 2016


Ada yang berbeda dengan pelaksanaan Apel Pagi di halaman gedung administrasi RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang atau yang sering disebut Morning Information Sharing ( MIS ) Senin 1 Februari 2016. Disamping apel pagi ini merupakan apel pagi pertama di tahun 2016 ini, kegiatan yang dipimpin langsung oleh Direktur Utama RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang, dr. Bambang Prabowo, M.Kes selaku pembina apel tersebut diikuti oleh berbagai unsur civitas hospitalia RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang.

Dalam kesempatan tersebut dr. Bambang Prabowo, M.Kes menyampaikan secara resmi hasil dari pelaksanaan Survey Akreditasi KARS versi 2012 yang dilaksanakan pada tanggal 1 – 4 Desember 2015 kepada seluruh civitas hospitalia RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang yang hadir. Dengan menunjukan sertifikat kelulusan tingkat paripurna yang telah didapat dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit, dr. Bambang Prabowo, M.Kes mengatakan “ ini adalah hasil dari kerja keras kita semua, dan ini adalah capaian yang kita raih namun ini bukan akhir justri ini menjadi langkah awal ”. Dalam pesanya, disampaikan bahwa masih banyak hal – hal yang harus kita perbaiki bersama karena setiap tahun sekali akan dilakukan evaluasi oleh KARS dimana disitulah kelayakan sebuah Rumah Sakit menyandang predikat PARIPURNA akan ditinjau ulang.

Instalasi DIKLAT Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang kembali menggelar pelatihan bagi karyawan. Dalam kesempatan kali ini Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang memberikan pelatihan pengguanaan Transcranial Magnetic Stimulation (TMS). Acara ini diselenggarakan sehari penuh pada tanggal 16 Februari 2016 bertempat di gedung aula diklat Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang dan diikuti sekitar 70 orang peserta yang berasal dari berbagai disiplin ilmu, diantaranya adalah psikiater, neurolog, residen psikiatri, perawat dan peserta dari luar RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang.

Transcranial Magnetic Stimulation (TMS) adalah sebuah proses yang menggunakan medan magnet untuk menstimulasi sel saraf di otak guna menyembuhkan gejala depresi. TMS adalah satu dari sekian banyak tipe terbaru dari metode stimulasi otak yang dirancang untuk mengatasi depresi ketika pengobatan standar tidak berhasil. TMS adalah metode dengan tingkat invasi terkecil (least invasive) dalam proses stimulasi otak karena tidak membutuhkan operasi, tidak membutuhkan pembiusan, dan tanpa implantasi elektroda atau stimulator saraf. Ada beberapa cara untuk melakukan TMS. Tapi secara umum, sebuah kumparan elektromagnetik yang besar diletakkan di ubun-ubun dekat dahi anda. Gelombang elektromagnetik tersebut menciptakan arus listrik tanpa rasa sakit yang menstimulasi sel saraf otak yang mengatur mood dan depresi.

Transcranial Magnetic Stimulation biasanya digunakan ketika pengobatan awal depresi tidak berhasil. TMS tidak direkomendasikan sebagai pilihan pertama dalam pengobatan dan biasanya hanya digunakan untuk orang-orang dengan tingkat depresi yang belum mengalami kemajuan setelah dilakukan pengobatan standar. TMS juga bisa ditawarkan sebagai alternatif kepada mereka yang mungkin mempertimbangkan terapi elektrokonvulsif.

Kegiatan ini diadakan untuk memberi bekal ketrampilan tentang Transcranial Magnetic Stimulation (TMS) kepada dokter, dokter psikiater dan perawat sebelum memberikan terapi Transcranial Magnetic Stimulation (TMS) kepada pasien gangguan-gangguan mental dan perilaku. Setelah pelatihan ini peserta diharapkan Mampu mengintegrasikan teori tentang Transcranial Magnetic Stimulation (TMS) pada dokter, dokter psikiater dan perawat yang akan memberikan pelayanan Transcranial Magnetic Stimulation (TMS) kepada pasien, mampu membuat rencana terapi berdasarkan teori Transcranial magnetic stimulation (TMS) untuk pasien yang mengalami masalah kesehatan jiwa, mampu melakukan / menggunakan Transcranial Magnetic Stimulation (TMS) dengan baik dan benar untuk pasien yang mengalami masalah kesehatan jiwa, mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil setelah pemberian terapi Transcranial Magnetic Stimulation (TMS).

Dari rangkaian acara pelatihan dari pagi hingga sore tersebut dr. Ex. Anang Widyanta, MSc, SpKJ memberikan materi pertama tentang Overview Terapi TMS. Dilanjutkan pembahasan TMS pada bidang Neurilogi serta pencegahan kejang oleh dr. Dyah Wiratmi Puspitasari, Sp.S. Disusul dengan penggunaan TMS pada bidang Psikiatri yang disampaikan dr. Santi Yuliani, MSc, Sp.KJ dan diakhiri dengan praktek penggunaan TMS yang dipandu oleh Sulistyawan, SST sebagai tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi menggunakan alat tersebut.
***why***

Bagikan Postingan ini