Soerojo Hospital Soerojo Hospital Soerojo Hospital

Nyeri dan bengkak pada tulang, bisa jadi gejala awal kanker

Oleh Admin Soerojo Hospital
Diposting di Artikel April 1, 2016


Kanker tulang adalah jenis kanker yang menyerang tulang. Penyakit ini dapat diidap oleh siapa saja baik anak-anak maupun orang dewasa. Meski terbilang langka, jenis kanker yang banyak menyerang mereka yang berusia 10 – 20 tahun ini tergolong jenis kanker yang aktif dan agresif. Karena begitu menyerang, akar-akarnya dapat menggerogoti tulang hingga butuh tindakan amputasi, sebab jika tidak, maka akan berisiko terhadap keselamatan jiwa penderita.


Menurut penyebabnya, kanker tulang terbagi atas 2 jenis, yaitu : kanker tulang primer dan kanker tulang sekunder. Kanker tulang primer terjadi karena sel-sel kanker yang bersumber dari tulang itu sendiri, sedang kanker tulang sekunder sumber dari sel-sel kanker berasal dari organ-organ tubuh lain yang terserang kanker, seperti kanker prostat, kanker payudara, kanker paru-paru, serta jenis kanker lainnya yang bermetastatis atau menyebar hingga akar-akarnya menyerang tulang.

Kanker tulang primer terbagi atas 3 jenis, yakni :

1.    Osteosarcoma
Kanker tulang ini berkembang di dalam jaringan baru pada tulang yang sedang tumbuh Kanker tulang yang kerap menyerang lengan bagian atas, tulang paha, tulang betis dan lutut ini, sel-sel kankernya berasal dari jaringan osteoid yang terdapat pada tulang. Paling umum menyerang remaja dan orang-orang yang baru menginjak usia dewasa.
2.    Chondrosarcoma
Kanker tulang ini berkembang di dalam tulang rawan. Sel-sel kanker bersumber dari jaringan tulang rawan. Kanker tulang ini  kerap kali menyerang ulang paha, tulang panggul, tulang rusuk, tulang belikat, tulang lengan bagian atas serta kaki bagian atas. Biasanya diidap oleh orang-orang yang berusia 30-60 tahun.
3.    Ewing’s Sarkoma
Kanker tulang ini berkembang di dalam jaringan saraf yang belum dewasa pada sumsum tulang. Kanker tulang ini sel-selnya bersumber dari jaringan syaraf primitif pada jaringan lunak ( jaringan fibrosa, otot, pembuluh darah, lemak, serta jaringan pendukung lainnya) dan tulang. Bagian tubuh yang diserang pada umumnya tulang lengan dan kaki, tulang paha, tulang betis, serta tulang panggul dan tulang punggung. Lebih sering diidap remaja ketimbang orang dewasa.

PENYEBAB KANKER TULANG

Hingga kini masih belum diketahui secara pasti, faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab terjadinya kanker tulang. Namun demikian, beberapa hasil penelitian telah berhasil mengidentifikasi bahwa faktor yang berisiko tinggi yang menjadi penyebab kanker tulang diantaranya adalah :

  1. Paparan radiasi tinggi dari suatu pengobatan yang pernah dialami penderita, misalnya radioterapi.
  2. Faktor genetika atau keturunan
  3. Pernah memiliki riwayat suatu jenis kanker mata yang disebut retinoblastoma saat kecil.
  4. Pertumbuhan tulang yang cepat pada pubertas.
  5. Menderita penyakit Paget, yaitu suatu kondisi yang dapat menyebabkan tulang lemah.
  6. Menderita penyakit hernia umbilitikus sejak lahir.
  7. Upaya untuk memperbaiki patah tulang dengan pemasangan implant logam berupa plat atau pen yang dilakukan oleh dokter juga berisiko terjadinya kanker tulang.
  8. Cidera, infeksi, dan peradangan minor kronis, infeksi virus, serta faktor-faktor lainnya.

GEJALA KANKER TULANG


Beberapa gejala penyakit kanker tulang diantaranya adalah :

  1. Rasa Sakit / Nyeri Berkepanjangan Pada Tulang
    Seseorang yang terkena kanker tulang akan merasakan nyeri pada daerah tulang yang diserang. Nyeri ini biasanya berangsur-angsur meningkat dan memburuk, terutama ketika tulang digerakkan atau ketika malam hari.
  2. Pembengkakan
    Daerah disekitar tulang yang terkena kanker akan mengalami pembengkakan dan berwarna kemerahan. Bahkan jika pembengkakan terjadi di dekat suatu sendi, maka sendi tersebut akan sulit digerakkan.
  3. Pelemahan tulang
    Kanker tulang menyebabkan tulang menjadi lemah atau rapuh. Bahkan jika sudah parah, jatuh biasa atau cedera kecil saja bisa membuat tulang patah.
  4. Tubuh terasa lelah
  5. Penurunan berat badan
  6. Demam
  7. Berkeringat, terutama pada malam hari.
    Pada orang dewasa, gejala nyeri tulang kadang-kadang disalahartikan sebagai radang sendi. Pada anak-anak dan remaja, kadang-kadang disalahartikan sebagai efek samping dari pertumbuhan tulang. Sebaiknya konsultasikan ke dokter jika terus-menerus merasakan nyeri pada tulang selama lebih dari tiga hari.

TAHAPAN PERKEMBANGAN KANKER TULANG


Ada empat tahapan yang menentukan tingkat keparahan suatu penyakit kanker tulang, di antaranya:

  1.  Stadium 1. Pada tahap ini kanker baru mengenai satu bagian tulang dan belum menyebar ke bagian lainnya.
  2. Stadium 2. Hampir sama seperti stadium 1, tapi pada tahap ini kanker masih berada di satu bagian tulang dan belum menyebar. Pada tahap ini, agresivitas kanker sudah mulai terlihat.
  3. Stadium 3. Pada tahap ini kanker sudah mulai menyebar ke lebih dari satu area pada tulang yang sama.
  4. Stadium 4. Pada tahap ini, kanker yang menggerogoti tulang telah menyebar ke bagian-bagian lainnya di dalam tubuh, misalnya paru-paru, hati, atau otak

Penentuan tingkat keparahan kanker tulang bisa dilakukan melalui diagnosis. Hal ini berguna dalam membantu dokter untuk memberikan pengobatan yang tepat.

DIAGNOSIS KANKER TULANG

Untuk memastikan apakah gejala dan ciri-ciri sebagaimana tersebut di atas yang diderita oleh seseorang merupakan kanker tulang atau jenis penyakit lainnya, maka perlu dilakukan diagnosis dengan beberapa metode berikut ini :

  1. Tes darah. Tes ini dapat mengetahui adanya kanker tulang melalui perubahan yang terjadi di dalam darah. Misalnya naiknya kadar enzim alkalin fosfatase akibat osteosarkoma. Kegunaan lain dari tes darah adalah untuk memastikan bahwa pasien bukan menderita kondisi lain, misalnya artritis atau radang sendi yang juga dapat menyebabkan gejala nyeri seperti pada kanker tulang.
  2. Biopsi. Selain dapat mendeteksi keberadaan kanker tulang, tes ini juga dapat menentukan tingkat keparahan penyakit tersebut bila ada. Biopsi dilakukan dengan cara mengambil sedikit sampel dari tulang untuk selanjutnya diteliti di laboratorium. Tes ini dianggap sebagai cara paling akurat untuk mendiagnosis kanker tulang.
  3. Sinar-X. Melalui tes ini dapat diketahui apakah kerusakan tulang yang dialami oleh pasien disebabkan oleh kanker atau kondisi lainnya. Selain kerusakan tulang, pertumbuhan tulang yang tidak wajar akibat kanker juga dapat terdeteksi melalui pemindaian X-ray.
  4. Pemindaian tulang. Tes ini dilakukan dengan cara menyuntikkan sejumlah bahan radioaktif ke dalam pembuluh vena. Bahan tersebut nantinya akan diserap oleh tulang. Biasanya tulang yang bermasalah atau tidak normal akan lebih cepat melakukan penyerapan dibandingkan tulang yang normal. Informasi soal tulang yang didapat lewat pemindaian tulang biasanya lebih rinci daripada yang didapat melalui pemeriksaan sinar-X.
  5. MRI scan. Melalui metode ini, tingkat keparahan penyebaran kanker di dalam tulang dapat diketahui. Dengan dibantu gelombang radio dan medan magnetik, MRI scan dapat menghasilkan gambar tulang secara lebih rinci.
  6. CT scan. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mencari tahu apakah kanker tulang telah menyebar, misalnya ke paru-paru. Pemindaian yang menggunakan rangkaian sinar-X dan bantuan komputer ini dapat menghasilkan gambar bagian tubuh secara rinci dalam bentuk 3 dimensi.

PENGOBATAN

Pengobatan kanker tulang sangat bergantung pada tingkat keparahan kanker, lokasi kanker, dan bahkan jenis kanker itu sendiri. Meski demikian, penanganan utama kanker tulang biasanya dilakukan melalui operasi yang dikombinasikan dengan pengobatan lainnya, seperti kemoterapi dan radioterapi. Beberapa jenis operasi bisa dilakukan untuk mengatasi kanker tulang, di antaranya :

1.    Pembedahan

Pembedahan dilakukan jika kanker masih belum terlalu menyebar. Upaya pembedahan sendiri terdiri atas 3 jenis, yakni:
•    Kuretase atau memotong bagian dinding tulang yang terserang kanker, serta menguret bersih seluruh jaringan tumor yang ada
•    Reseksi, yakni mengangkat tumor yang keluar dari tulang dengan melakukan pembedahan dari dalam.
•    Amputasi, adalah memotong keseluruhan bagian daru tulang yang menjadi tempat pertumbuhan tumor.

2.    Kemoterapi

Kemoterapi merupakan metode pengobatan kanker yang melibatkan pemberian sejumlah obat-obatan. Pada penyakit kanker tulang, obat-obatan tersebut diinfuskan ke dalam pembuluh darah.
Pada kasus kanker tulang, kemoterapi biasanya dilakukan sebelum operasi dengan tujuan untuk menyusutkan kanker agar tidak perlu dilakukan amputasi, serta dilakukan setelah operasi agar kanker tidak muncul kembali. Selain itu, kemoterapi juga bisa dipadukan dengan radioterapi untuk diberikan kepada penderita Ewing’s sarcoma atau chemoradiation sebelum menjalani operasi. Jika penderita kanker tulang sudah tidak bisa ditangani lagi dengan cara apa pun, kemoterapi biasanya diberikan dengan tujuan untuk memperlambat gejala.
Waktu pelaksanaan kemoterapi biasanya dibagi menjadi beberapa siklus, di mana tiap siklus terdiri dari beberapa hari. Jumlah siklus yang dibutuhkan oleh penderita kanker tulang berbeda-beda, tergantung pada jenis dan tingkat keparahan penyakit yang diidap oleh mereka. Tiap siklus kemoterapi biasanya dipisahkan oleh jeda waktu beberapa minggu. Tujuan pemberian jeda waktu ini adalah agar penderita dapat memulihkan diri dari efek kemoterapi.
Beberapa efek samping kemoterapi adalah rambut rontok, rasa lelah, sariawan, diare, mual dan muntah, serta melemahnya sistem kekebalan tubuh. Biasanya efek samping ini akan hilang setelah pengobatan kemoterapi berakhir.

3.    Radioterapi

Metode radioterapi dilakukan dengan menggunakan pancaran radiasi untuk menghancurkan sel-sel kanker. Pada kasus kanker tulang, radioterapi dapat digunakan sebelum atau sesudah operasi. Metode ini juga dapat dilakukan untuk memperlambat gejala kanker tulang pada penderita yang tidak bisa lagi diobati dengan cara apa pun.
Radioterapi biasanya dilakukan sebanyak lima sesi dalam seminggu dan satu sesi biasanya berlangsung sekitar 15 menit.
Sama seperti kemoterapi, radioterapi juga memiliki efek samping. Beberapa di antaranya adalah lelah, rambut rontok, nyeri sendi, mual, iritasi dan kemerahan pada kulit. Umumnya efek samping ini akan hilang setelah pengobatan radioterapi berakhir.


PELUANG SEMBUH PENDERITA KANKER TULANG

Kanker tulang yang belum menyebar ke organ tubuh lainnya atau yang masih terlokalisasi, lebih mudah ditangani ketimbang kanker tulang yang sudah menyebar atau bermetastasis. Faktor inilah yang nantinya akan berpengaruh pada peluang penderita untuk sembuh.

Menurut penelitian, seseorang yang terdiagnosis menderita osteosarcoma terlokalisasi diperkirakan masih memiliki peluang hidup sebesar 60 persen selama setidaknya 5 tahun ke depan, dibandingkan mereka yang terdiagnosis menderita osteosarcoma metastasis yang hanya berpeluang 10 persen.

Sedangkan untuk kasus kanker tulang Ewing’s sarcoma yang telah terdiagnosis, penderita kondisi terlokalisasinya diperkirakan masih memiliki peluang hidup sebesar 70 persen setidaknya selama 5 tahun ke depan dibandingkan penderita kondisi metastasis yang hanya memiliki peluang 30 persen. Sama seperti osteosarcoma terlokalisasi, sebagian besar penderita Ewing’s sarcoma terlokalisasi juga berhasil sembuh dari penyakitnya.

Selain tingkat penyebaran, seberapa parah jaringan sel yang terkena kanker juga bisa berdampak pada kesempatan penderita untuk sembuh. Menurut penelitian, rasio peluang hidup penderita kanker tulang chondrosarcoma stadium rendah dengan penderita stadium tinggi selama setidaknya 5 tahun ke depan adalah 80 persen banding 30 persen.

(Disarikan dari berbagai sumber)


Bagikan Postingan ini