Kanker tulang adalah jenis kanker yang menyerang tulang. Penyakit ini dapat diidap oleh siapa saja baik anak-anak maupun orang dewasa. Meski terbilang langka, jenis kanker yang banyak menyerang mereka yang berusia 10 – 20 tahun ini tergolong jenis kanker yang aktif dan agresif. Karena begitu menyerang, akar-akarnya dapat menggerogoti tulang hingga butuh tindakan amputasi, sebab jika tidak, maka akan berisiko terhadap keselamatan jiwa penderita.
Menurut penyebabnya, kanker tulang terbagi atas 2 jenis, yaitu : kanker tulang primer dan kanker tulang sekunder. Kanker tulang primer terjadi karena sel-sel kanker yang bersumber dari tulang itu sendiri, sedang kanker tulang sekunder sumber dari sel-sel kanker berasal dari organ-organ tubuh lain yang terserang kanker, seperti kanker prostat, kanker payudara, kanker paru-paru, serta jenis kanker lainnya yang bermetastatis atau menyebar hingga akar-akarnya menyerang tulang.
Kanker tulang primer terbagi atas 3 jenis, yakni :
1. Osteosarcoma
Kanker tulang ini berkembang di dalam jaringan baru pada tulang yang sedang
tumbuh Kanker tulang yang kerap menyerang lengan bagian atas, tulang paha,
tulang betis dan lutut ini, sel-sel kankernya berasal dari jaringan osteoid
yang terdapat pada tulang. Paling umum menyerang remaja dan orang-orang yang
baru menginjak usia dewasa.
2. Chondrosarcoma
Kanker tulang ini berkembang di dalam tulang rawan. Sel-sel kanker bersumber
dari jaringan tulang rawan. Kanker tulang ini kerap kali menyerang ulang
paha, tulang panggul, tulang rusuk, tulang belikat, tulang lengan bagian atas
serta kaki bagian atas. Biasanya diidap oleh orang-orang yang berusia 30-60
tahun.
3. Ewing’s Sarkoma
Kanker tulang ini berkembang di dalam jaringan saraf yang belum dewasa pada
sumsum tulang. Kanker tulang ini sel-selnya bersumber dari jaringan syaraf
primitif pada jaringan lunak ( jaringan fibrosa, otot, pembuluh darah, lemak,
serta jaringan pendukung lainnya) dan tulang. Bagian tubuh yang diserang pada
umumnya tulang lengan dan kaki, tulang paha, tulang betis, serta tulang panggul
dan tulang punggung. Lebih sering diidap remaja ketimbang orang dewasa.
PENYEBAB KANKER TULANG
Hingga kini masih belum diketahui secara pasti, faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab terjadinya kanker tulang. Namun demikian, beberapa hasil penelitian telah berhasil mengidentifikasi bahwa faktor yang berisiko tinggi yang menjadi penyebab kanker tulang diantaranya adalah :
GEJALA KANKER TULANG
Beberapa gejala penyakit kanker tulang diantaranya adalah :
TAHAPAN PERKEMBANGAN KANKER TULANG
Ada empat tahapan yang menentukan tingkat keparahan suatu penyakit kanker tulang, di antaranya:
Penentuan tingkat keparahan kanker tulang bisa dilakukan melalui diagnosis. Hal ini berguna dalam membantu dokter untuk memberikan pengobatan yang tepat.
DIAGNOSIS KANKER TULANG
Untuk memastikan apakah gejala dan ciri-ciri sebagaimana tersebut di atas yang diderita oleh seseorang merupakan kanker tulang atau jenis penyakit lainnya, maka perlu dilakukan diagnosis dengan beberapa metode berikut ini :
PENGOBATAN
Pengobatan kanker tulang sangat bergantung pada tingkat keparahan kanker, lokasi kanker, dan bahkan jenis kanker itu sendiri. Meski demikian, penanganan utama kanker tulang biasanya dilakukan melalui operasi yang dikombinasikan dengan pengobatan lainnya, seperti kemoterapi dan radioterapi. Beberapa jenis operasi bisa dilakukan untuk mengatasi kanker tulang, di antaranya :
1. Pembedahan
Pembedahan dilakukan jika kanker masih belum terlalu
menyebar. Upaya pembedahan sendiri terdiri atas 3 jenis, yakni:
• Kuretase atau memotong bagian dinding tulang yang terserang
kanker, serta menguret bersih seluruh jaringan tumor yang ada
• Reseksi, yakni mengangkat tumor yang keluar dari tulang
dengan melakukan pembedahan dari dalam.
• Amputasi, adalah memotong keseluruhan bagian daru tulang
yang menjadi tempat pertumbuhan tumor.
2. Kemoterapi
Kemoterapi merupakan metode pengobatan kanker yang
melibatkan pemberian sejumlah obat-obatan. Pada penyakit kanker tulang,
obat-obatan tersebut diinfuskan ke dalam pembuluh darah.
Pada kasus kanker tulang, kemoterapi biasanya dilakukan sebelum operasi dengan
tujuan untuk menyusutkan kanker agar tidak perlu dilakukan amputasi, serta
dilakukan setelah operasi agar kanker tidak muncul kembali. Selain itu,
kemoterapi juga bisa dipadukan dengan radioterapi untuk diberikan kepada
penderita Ewing’s sarcoma atau chemoradiation sebelum menjalani operasi. Jika
penderita kanker tulang sudah tidak bisa ditangani lagi dengan cara apa pun,
kemoterapi biasanya diberikan dengan tujuan untuk memperlambat gejala.
Waktu pelaksanaan kemoterapi biasanya dibagi menjadi beberapa siklus, di mana
tiap siklus terdiri dari beberapa hari. Jumlah siklus yang dibutuhkan oleh
penderita kanker tulang berbeda-beda, tergantung pada jenis dan tingkat
keparahan penyakit yang diidap oleh mereka. Tiap siklus kemoterapi biasanya
dipisahkan oleh jeda waktu beberapa minggu. Tujuan pemberian jeda waktu ini
adalah agar penderita dapat memulihkan diri dari efek kemoterapi.
Beberapa efek samping kemoterapi adalah rambut rontok, rasa lelah, sariawan,
diare, mual dan muntah, serta melemahnya sistem kekebalan tubuh. Biasanya efek
samping ini akan hilang setelah pengobatan kemoterapi berakhir.
3. Radioterapi
Metode radioterapi dilakukan dengan menggunakan pancaran
radiasi untuk menghancurkan sel-sel kanker. Pada kasus kanker tulang,
radioterapi dapat digunakan sebelum atau sesudah operasi. Metode ini juga dapat
dilakukan untuk memperlambat gejala kanker tulang pada penderita yang tidak
bisa lagi diobati dengan cara apa pun.
Radioterapi biasanya dilakukan sebanyak lima sesi dalam seminggu dan satu sesi
biasanya berlangsung sekitar 15 menit.
Sama seperti kemoterapi, radioterapi juga memiliki efek samping. Beberapa di
antaranya adalah lelah, rambut rontok, nyeri sendi, mual, iritasi dan kemerahan
pada kulit. Umumnya efek samping ini akan hilang setelah pengobatan radioterapi
berakhir.
PELUANG SEMBUH PENDERITA KANKER TULANG
Kanker tulang yang belum menyebar ke organ tubuh lainnya atau yang masih terlokalisasi, lebih mudah ditangani ketimbang kanker tulang yang sudah menyebar atau bermetastasis. Faktor inilah yang nantinya akan berpengaruh pada peluang penderita untuk sembuh.
Menurut penelitian, seseorang yang terdiagnosis menderita osteosarcoma terlokalisasi diperkirakan masih memiliki peluang hidup sebesar 60 persen selama setidaknya 5 tahun ke depan, dibandingkan mereka yang terdiagnosis menderita osteosarcoma metastasis yang hanya berpeluang 10 persen.
Sedangkan untuk kasus kanker tulang Ewing’s sarcoma yang telah terdiagnosis, penderita kondisi terlokalisasinya diperkirakan masih memiliki peluang hidup sebesar 70 persen setidaknya selama 5 tahun ke depan dibandingkan penderita kondisi metastasis yang hanya memiliki peluang 30 persen. Sama seperti osteosarcoma terlokalisasi, sebagian besar penderita Ewing’s sarcoma terlokalisasi juga berhasil sembuh dari penyakitnya.
Selain tingkat penyebaran, seberapa parah jaringan sel yang terkena kanker juga
bisa berdampak pada kesempatan penderita untuk sembuh. Menurut penelitian,
rasio peluang hidup penderita kanker tulang chondrosarcoma stadium rendah
dengan penderita stadium tinggi selama setidaknya 5 tahun ke depan adalah 80
persen banding 30 persen.
(Disarikan dari berbagai sumber)
Ketentuan Umum Pendaftaran Online