Soerojo Hospital Soerojo Hospital Soerojo Hospital

Kiat Agar Tidak Masuk Rumah Sakit Jiwa Kembali

Oleh Admin Soerojo Hospital
Diposting di Artikel Maret 01, 2023


Kesehatan jiwa menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan kesehatan secara fisik. Kondisi krisis multi dimensi yang terjadi saat ini sangat berpengaruh terhadap peningkatan kekambuhan pasien gangguan jiwa.

Gangguan skizofrenia menempati urutan teratas dari seluruh penyakit yang menyebabkan kecacatan (Global Burden Disease, 2010). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2013), yang menyebutkan bahwa terdapat 1 juta jiwa pasien gangguan jiwa berat dan 19 juta pasien gangguan jiwa ringan di Indonesia.

Kekambuhan adalah suatu keadaan dimana timbulnya kembali suatu penyakit yang sudah sembuh dan disebabkan oleh berbagai faktor penyebab. Angka kekambuhan pada gangguan jiwa kronis diperkirakan   50% pada tahun pertama dan 79% pada tahun kedua dan secara global angka kekambuhan pada pasien gangguan jiwa ini mencapai 50% sampai 92% yang disebabkan karena ketidakpatuhan dalam berobat maupun karena kurangnya dukungan dan kondisi kehidupan yang rentan dengan peningkatan ansietas. (Sheewangisaw,2012).

Setelah menjalani perawatan di rumah sakit pasien diperbolehkan pulang dan ketika dirumah, keluarga menjadi tempat pasien kembali. Gejala  yang  perlu diketahui terutama oleh keluarga/anggota keluarga di rumah. Adapun tanda-tanda yang perlu kita perhatikan : Tegang, Mudah Marah, Sulit Konsentrasi, Gangguan Tidur, Gelisah, Malas dan Curiga.

Mencegah kekambuhan di antaranya :

  • Mengenali dan menyadari gejala awal kambuhnya seperti : mudah tersinggung dan perubahan perilaku di luar kebiasaan normal, menyendiri, gelisah, sulit minum obat, sulit tidur, tidak nafsu makan. Keluarga atau caregiver sebaiknya selalu memperhatikan gejala-gejala klinis yang timbul Dengan Gangguan.

Apabila gejala semakin meningkat segera konsultasikan pelayanan kesehatan jiwa di layanan primer atau dokter yang merawat untuk melakukan tindakan lanjutan yang diperlukan sesuai kondisi klinis.

  1. Minum obat rutin sesuai anjuran dokter, penting untuk terus meminum obat secara rutin sesuai yang diresepkan dokter.
  2. Mengelola stres dengan relaksasi mandiri di antaranya latihan kesadaran napas, melakukan berbagai kegiatan atau /hobi  yaitu : mendengarkan musik yang menenangkan , menonton film/hiburan kesukaan, meditasi, yoga.
  3. Menerapkan gaya hidup sehat : dengan mencukupi kebutuhan istirahat dan tidur, makan makanan sehat seimbang, melakukan aktifitas, berolahraga yang cukup.
  4. Hindari minuman  alkohol ataupun zat adiktif .
  5. Mendapatkan dukungan komunitas seperti dari masyarakat sekitar, kader jiwa, tokoh masyarakat, KPSI, Bipolar Care Indonesia atau lainnya.
  6. Minta bantuan kepada tenaga kesehatan jiwa seperti psikiater, psikolog, perawat kesehatan jiwa.
  7. Menceritakan sesuatu hal  yang dialami tentang kondisi saat ini pada orang terdekat dan terpercaya.

Pada akhirnya diharapkan pasien gangguan jiwa dapat berangsur-angsur mengembalikan kualitas hidup mereka dan kembali menjadi manusia yang produktif dan mandiri.

 

Penulis : Budi Sustiyono

Bagikan Postingan ini