Soerojo Hospital Soerojo Hospital Soerojo Hospital

Interaksi antara obat dengan makanan dan minuman

Oleh Admin Soerojo Hospital
Diposting di Artikel Desember 23, 2015


Apakah maksud dari interaksi antara obat dengan makanan dan minuman ?

Untuk menghilangkan rasa pahit dari obat, terkadang orang mencari makanan atau minuman yang dapat menghilangkan rasa pahit itu. Makanan dapat menurunkan atau meningkatkan efek obat. Interaksi antara obat dan makanan dapat terjadi ketika makanan yang kita makan mempengaruhi obat yang sedang kita gunakan. Untuk menghindari terjadinya interaksi antara obat dan makanan, bukan berarti penggunaan obat dan makananan dalam waktu yang bersamaan tidak dapat dilakukan melainkan perlu pengaturan waktu minum obat dan makanan yang tepat.

Akibat interaksi obat dan makanan antara lain :

  1. Dapat menghambat kerja obat
  2. Muncul efek samping obat yang merugikan atau menguntungkan
  3. Muncul efek samping baru.

Berikut beberapa contoh interaksi obat dengan makanan dan minuman antara lain :

1. Penggunaan susu dengan antibiotik

Jika anda sedang mengkonsumsi antibiotik, misalnya ampisilin, amoxilin, kloramfenikol, antibiotic golongan tetrasiklin dan fluorokuinolon (contoh: siprofloksasin) sebaiknya jangan minum susu. Jika Anda tetap ingin minum susu juga tunggu sampai dua jam setelah atau sebelum minum obat. Susu dan produk olahannya serta suplemen; zinc, magnesium, zat besi, dapat menghambat penyerapan antibiotik. Antibiotik bila berikatan dengan zat-zat tersebut dapat membentuk zat yang tidak larut dan tidak dapat diserap oleh tubuh. Akibatnya, obat menjadi tidak manjur dan kesembuhan menjadi lama.

2. Teh

Kandungan zat tannin yang terdapat dalam teh dapat mengukat senyawa aktif obat sehingga sukar untuk diabsorpsi dan diserap tubuh.

3. Sayuran kaya Vitamin K

Sayuran seperti brokoli, kubis, selada, bayam dan alpukat sebaiknya dihindari ketika sedang meminum obat anti pembekuan darah karena dapat mengurangi efektifitas obat tersebut. Obat ini bekerja mengencerkan darah, sedangkan vitamin K dapat membekukan darah.

4. Alkohol 

Mengonsumsi alkohol dengan obat anti histamin atau anti alergi (seperti obat alergi, flu, dan batuk) dapat menambah rasa kantuk dan memperlambat performa motoric dan mental. Selain itu juga, konsumsi alkohol yang bersamaan dengan parasetamol dapat meningkatkan kerusakan hati dan pendarahan lambung. Maka dari itu, sebaiknya hindari konsumsi makanan yang mengandung alkohol berlebihan seperti tape ketan atau tape beras.



Bagikan Postingan ini