“Bercermin
dari Jalan”
Bila kita dalam
perjalanan keluar kota khususnya pada akhir pekan, sering kita akan temui
pada sekitar lampu pengatur jalan raya beberapa kelompok anak muda mudi
yang bernampilan nyentrik atau kita yang lazim di sebut anak punk. Punk lebih
terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka
perlihatkan, seperti potongan rambut mohawk ala suku indian, atau dipotong ala
feathercut dan diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai
dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, anti kemapanan,
anti sosial, kaum perusuh dan kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya
sehingga banyak yang mengira bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah
layak untuk disebut sebagai punker.
Anak punk yang pada umumnya
berusia remaja. Usia yang sangat rentan terhadap pengaruh teman, lingkungan
sekitar. Keluarga sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan remaja. Kasih sayang
orang tua dan anggota keluarga yang lain akan memberi dampak dalam kehidupan
mereka. Demikian pula cara mendidik dan contoh tauladan dalam keluarga
khususnya orang tua akan sangat memberi bekasan yang luar biasa. Seorang remaja
juga memerlukan komunikasi yang baik dengan orang tua, karena ia ingin
dihargai, didengar dan diperhatikan keluhan-keluhannya. Dalam masalah ini,
diperlukan orang tua yang dapat bersikap tegas, namun akrab (friendly). Mereka
harus bisa bersikap sebagai orang tua, guru dan sekaligus kawan. Dalam mendidik
anak dilakukan dengan cara yang masuk akal (logis), mampu menjelaskan mana yang
baik dan mana yang buruk, melakukan pendekatan persuasif dan memberikan
perhatian yang cukup. Semua itu tidak lain, karena remaja sekarang semakin
kritis dan wawasannya berkembang lebih cepat akibat arus informasi dan
globalisasi.
Latar belakang tersebut mendasari
RS. Jiwa Prof. dr.Soeroyo Magelang Menggelar Halal bi halal bersama dengan
komunitas anak Punk kota Magelang pada hari senin 27 Juli 2015 bertempat
di halaman RS. Jiwa Prof. dr. Soeroyo Magelang. kegiatan tersebut menghadirkan
Ustad. Nasrudin Ansori dari Pondok Pesantren “ Pesan Trend Budaya Ilmu Giri”
Kab. Bantul dan dihadiri seluruh civitas hospitalia, Dewan Pengawas, Karyawan
KPRI BINSRA dan komunitas anak punk magelang untuk belajar bersama mengenai
kehidupan anak punk. Diharapkan segenap civitas hospitalia RS. Jiwa Prof. dr.
Soeroyo Magelang bisa mengambil hikmah dengan hadirnya anak punk dan rumah
sakit yang mempunyai layanan unggulan kesehatan jiwa anak dan remaja bisa
memberikan pelayanan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif untuk
anak jalanan, salah satu kelompok anak jalanan yaitu anak punk.
***why***
Ketentuan Umum Pendaftaran Online