MAGELANG – 14 Institusi Kesehatan dan Institusi
Pendidikan dari 12 Kota di Indonesia hadiri Workshop “Safeward Intervention
Pada Pasien Agitasi “ di Soerojo Hospital pada Selasa (14/6) hingga Rabu (15/6).
Keberhasilan Soerojo Hospital dalam menerapkan Safeward Intervention pada
pasien jiwa yang mengalami agitasi menjadi inovasi tersendiri bagi pelayanan
jiwa saat ini.
Dalam workshop yang berlangsung 2 hari
tersebut peserta mempelajari dan melihat langsung bagaimana pelaksanaan
safeward intervention dikembangkan di Soerojo Hospital. Para professional pelaksana
safeward intervention yang membagikan pengetahuannya diantaranya adalah dr
Santi Yuliani, M.Sc,.Sp.KJ, dr. Azimatul Kharimah, Sp.
KJ (K), FISCM, Ns. Abdul Jalil, M.Kep., Sp.Kep.J, Ns. Heri Setiawan, M.Kep., Sp.Kep.J
serta perawat pelaksana lainnya. Secara bergantian mereka memaparkan tentang Konsep Safewards WHO QR, Penerapan
WHO QR pada Pasien Agitasi, Penerapan Safewards Intervention pada Pasien
Agitasi, Asesmen Agitasi, dan Komunikasi Terapeutik dengan pendekatan Therapeutic Use of Self.
Para peserta workshop juga berkesempatan mempraktikan semua teori yang
didapatkan serta melihat langsung pelaksanaan safeward intervention di ruang
perawatan intensif psikiatri.
28 Peserta yang hadir mengikuti workshop ini berasal dari Univ
Diponegoro, Univ Muhammadiyah Gombong, Univ Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas
Muhammadiyah Magelang, RSJD Menur Surabaya, RSUD Dr Soetomo Surabaya, RSJ
Mutiara Sukma NTB, RSJ Arif Zainudin Surakarta, RSJD Jambi, RSJ Sambang Lihum
Kalsel, RSUD Tanjunguban, RS PKU Muhammadiyah Gombong, RSUD Soppeng Sulawesi
Selatan, serta RSUD dr Tjitrowardoyo Purworejo. Diharapkan sekembalinya dari mengikuti Workshop ini, peserta mampu menerapkan Safeward Intervention pada pelayanan keperawatan jiwa khususnya pada pasien
agitasi di intitusinya masing-masing.
Soerojo Hospital yang merupakan RS Tipe A dan terakreditasi paripurna telah menerapkan safeward intervention tahun 2018 pada pelayanan rawat inap psikiatri setelah mendapatkan training model intervensi Safeward secara langsung di St.George’s, University of London di United Kingdom. Safewards Intervention sendiri dikembangkan di Inggris oleh Profesor Keperawatan Jiwa Len Bowers dan timnya di Kings College London. Safewards Intervention merupakan intervensi keperawatan berbiaya rendah yang direkomendasikan oleh National Institute for Clinical Excellence (NICE), Care Quality Comission (CQC) dan Mental Health Act Code of Practice. Intervensi ini dirancang untuk mengurangi konflik dan pengekangan/restrain dalam layanan rawat inap jiwa. Menurut Geoff Brennan safewards diartikan sebagai bangsal nyaman. Pada bangsal jiwa hal- hal yang mungkin terjadi adalah flashpoint, conflict, containment (pengekangan).
Pada intervensi safewards
terdapat 10 aspek yang sudah terbukti secara imiah dapat
menghasilkan pengurangan konflik dan pengekangan/restrain dalam bangsal rawat
inap jiwa. Sepuluh aspek intervensi safewards tersebut adalah ekspektasi
yang jelas (clear
mutual expectations), kata-kata lembut (soft words), bicara
dengan nada rendah (talk down), kata-kata positif (positive
words), mitigasi berita buruk (bad news mitigation), saling mengenal (know each
other), pertemuan yang saling membantu (mutual help meeting),
metode menenangkan (calm down methods), memberikan jaminan (reassurance),
dan pesan-pesan sebelum pasien pulang (discharge messages).
Tujuan
dari penerapan safewards adalah menciptakan bangsal jiwa sebagai tempat
penyembuhan yang lebih nyaman dan menyenangkan. Berdasarkan penelitian
berkelanjutan yang telah dilakukan oleh Profesor Len Bowers menunjukkan
Safeward Intervention dapat menurunkan 15 persen konflik dan menurunkan 24
persen restrain pada pasien jiwa karena cara perawat menangani pasien dapat
merubah situasi perawatan.
MAGELANG – The workshop
"Safeward Intervention in Agitation Patients" was held at Soerojo
Hospital from Tuesday (14/6) to Wednesday (15/6) and was attended by 14 health
and educational institutions from 12 cities in Indonesia. The success of
Soerojo Hospital in implementing Safeward Intervention in agitated psychiatric
patients has become an innovation in mental health services.
Participants in the 2-day
workshop learned and saw how the implementation of safeward intervention was
developed at Soerojo Hospital. dr. Santi Yuliani, M.Sc,. Sp.KJ, dr. Azimatul
Kharimah, Sp. KJ (K), FISCM, Ns. Abdul Jalil, M.Kep., Sp.Kep.J, Ns. Heri
Setiawan, M.Kep., Sp.Kep.J and other implementing nurses as professionals
implementing safeward intervention shared their knowledge in this workshop. They
took turns explaining the concept of WHO QR Safewards, Application of WHO QR to
Agitation Patients, Application of Safewards Intervention to Agitation
Patients, Agitation Assessment, and Therapeutic Communication with the
Therapeutic Use of Self approach. The workshop participants also had the
opportunity to practice all the theories and see the implementation of safeward
intervention in the psychiatric intensive care unit.
The 28 participants who
attended this workshop came from Diponegoro University, Muhammadiyah University
of Gombong, Muhammadiyah University of Yogyakarta, Muhammadiyah University of Magelang,
RSJD Menur Surabaya, RSUD Dr. Soetomo Surabaya, RSJ Mutiara Sukma NTB, RSJ Arif
Zainudin Surakarta, RSJD Jambi, RSJ Sambang Lihum, RSUD Tanjunguban, RS PKU
Muhammadiyah Gombong, RSUD Soppeng and RSUD dr. Tjitrowardoyo Purworejo. After
completing this training, participants should be able to apply Safeward
Intervention in psychiatric nursing services, especially for agitated patients
in their respective institutions.
Soerojo Hospital, a Type
A Hospital and fully accredited, has implemented safeward intervention in
psychiatric inpatient services in 2018 after
receiving training on the Safeward intervention model at St. George's,
University of London in the United Kingdom. Safewards Intervention was
developed in the UK by Len Bowers, a professor of Psychiatric Nursing and his
team at Kings College London. Safewards Intervention
is a low-cost intervention recommended by the National Institute for Clinical
Excellence (NICE), Care Quality Commission (CQC) and Mental Health Act Code of
Practice. This intervention is designed to reduce conflict and restraint in psychiatric
inpatient services. According to Geoff Brennan's statement, safewards is
defined as a comfortable ward. In the psychiatric ward, things that might
happen are flashpoints, conflicts, containment.
Safewards intervention
has 10 aspects that have been scientifically proven to result in reduced
conflict and restraint in psychiatric inpatient wards, including: clear mutual
expectations, soft words, talk down, positive words, bad news mitigation, know
each other other, mutual help meetings, calm down methods, reassurance, and
discharge messages.
The purpose of
implementing safewards is to create psychiatric ward as a place of healing that
is more comfortable and enjoyable. Based on ongoing research that has been
carried out by Professor Len Bowers, it shows that Safeward Intervention can
reduce 15 percent of conflicts and reduce 24 percent of restraint in mental
patients because the way nurses treat patients can change the treatment
situation.
Author : Why
Translator :
Rayi Citra Ayu Pangestuti, S.Farm
Ketentuan Umum Pendaftaran Online