Soerojo Hospital Soerojo Hospital Soerojo Hospital

Bantuan Hidup Dasar (BHD) pada orang dewasa

Oleh Admin Soerojo Hospital
Diposting di Artikel Agustus 19, 2016


Jika suatu keadaan ditemukan korban dengan penilaian dini mengalami henti jantung, henti nafas atau bernafas tapi lemah, maka kita harus segera melakukan tindakan yang dinamakan dengan istilah Bantuan Hidup Dasar (BHD). Berikut langkah-langkah bagaimana kita melakukan BHD :

AMAN

Pastikan kondisi aman bagi penolong maupun korban. BHD dilakukan pada permukaan yang keras dan rata. Bila korban masih dalam lingkungan yang berbahaya, maka korban harus kita keluarkan dulu dari situasi berbahaya tersebut, dan bila korban karena tersengat aliran listrik, maka pastikan sumber arus listrik telah dimatikan terlebih dahulu.

CEK RESPON


Cek respon korban, sadar atau tidak. Bisa dengan cara menepuk dan memanggil korban secara keras, misalnya “Pak..pak..!!” serta merangsang dengan cubitan di bahu korban. Jika tidak ada jawaban dan korban tidak membuka mata, serta tangan dan kaki tidak gerak, maka bisa dipastikan bahwa korban sedang tidak sadar.

 AKTIFKAN SISTEM BANTUAN GAWAT DARURAT


Segera teriak meminta pertolongan orang terdekat untuk menelpon ambulance/IGD, Misalnya : “Tolong… telpon ambulance ada kecelakaan di…..(sebutkan lokasinya)” Sebagai catatan : Di RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang sudah ada tim code blue dengan menelpon ekstensi 118.

CEK NADI

Cek nadi korban dengan cara meletakkan dua jari ditengah leher, kemudian geser ke tepi (sekitar 2 cm) sambil ditekan untuk meraba adanya nadi. Penilaian nadi maksimal 10 detik, bila tidak ditemukan maka dianggap tidak ada.

  KOMPRESI DADA

Bila nadi tidak ada, maka secepatnya mulai kompresi dada sebanyak 30 kali dengan cara :

  • duduk di samping korban
  • letakkan dua telapak tangan saling menumpu di tengah-tengah dada korban
  • lengan tegak lurus di atas dada korban
  • mulai tekan dinding dada dengan kedalaman 5 cm (dewasa) dengan cepat sambil menghitung kompresi dada.



BUKA JALAN NAFAS

Tengadahkan kepala korban untuk membuka jalan nafasnya dan bersihkan jalur nafas apabila ada sumbatan, dengan cara sebagai berikut :

 

  

BANTUAN NAFAS

Selanjutnya berikan bantuan nafas sebanyak 2 kali, dengan cara menutup/ memencet hidung korban, kemudian tiupkan udara dari mulut ke mulut. Ingat : ketika memberikan tiupan udara, hidung korban dipencet !


30 kompresi dada dan 2 kali bantuan nafas disebut satu siklus RJP (resusitasi jantung paru), dan kita memberikan sebanyak 5 siklus. Setelah 5 siklus RJP dilakukan selanjutnya kita cek ulang kondisi korban dengan menilai kembali nadi selama 10 detik, bila nadi tidak ditemukan, maka kita ulangi lagi sebanyak 5 siklus. Begitu seterusnya sampai bantuan datang. Ketika pada situasi dimana tidak memungkinkan memberikan bantuan nafas, maka kita hanya dapat memberikan bantuan kompresi dada saja, tentu saja setelah minta tolong dan melakukan cek nadi sebelumnya.

Demikian semoga bermanfaat. ***

Oleh : Ali Roatib, S.Kep,Ns - ICU RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang

 

Bagikan Postingan ini